klaten

 

Toko alat panahan jemparingan di Jogja, buka sampai malam

Kali ini pak Kris - toko alat panahan jemparingan Jogja, bersama Balkondes Wringin Putih & komunitas panahan Langenastro mengenalkan jemparingan ke pak presiden JOKOWI.

 

Presiden Jokowi meninjau jemparingan di Wringin Putih, Borobudur.

Toko Jemparingan Jogja: Menemukan Budaya dan Keterampilan Lokal yang Mendalam

Di tengah keramaian Jogja, sebuah warisan budaya yang khas dari masa lampau terus hidup dan berkembang. Jemparingan, seni memanah tradisional, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia. Dan di tengah kekayaan budaya ini, toko jemparingan di Jogja telah muncul sebagai pusat yang merayakan dan melestarikan seni ini. Dengan menyediakan peralatan berkualitas, kelas pembelajaran, dan pengalaman langsung, toko-toko ini tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga tempat di mana orang dapat merasakan kehangatan warisan budaya Indonesia. Salah satu dari tempat ini yang menonjol adalah toko Jemparingan Jogja, sebuah destinasi yang memadukan tradisi dengan kecanggihan modern.

Jogja, sebuah kota yang penuh warna dan kehangatan, telah menjadi rumah bagi beragam seniman, pembuat kerajinan, dan pengrajin. Di tengah keramaian kota, toko jemparingan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pusat kegiatan ini. Toko Jemparingan Jogja menjadi perwakilan terbaik dari semangat dan keahlian para pengrajin lokal. Dari jangkauan busur tradisional yang indah hingga panahan yang dirancang secara modern, toko ini menyediakan berbagai barang yang cocok untuk pemula hingga ahli. Semua produk yang ditawarkan menonjolkan keindahan dan keahlian yang melekat pada seni jemparingan.

Pengalaman di toko Jemparingan Jogja tidak terbatas hanya pada berbelanja. Toko ini juga menawarkan kelas jemparingan yang mengajarkan teknik-teknik dasar kepada para penggemar seni ini. Dengan bimbingan dari instruktur berpengalaman, para peserta dapat belajar memanah dengan benar dan meningkatkan keterampilan mereka dari waktu ke waktu. Kelas ini juga menjadi tempat yang ideal bagi siapa pun yang ingin memahami lebih dalam tentang sejarah dan filosofi di balik seni memanah ini. Dengan demikian, toko Jemparingan Jogja tidak hanya menjual barang, tetapi juga menyebarkan pengetahuan dan apresiasi akan budaya lokal.

Salah satu hal yang membuat toko Jemparingan Jogja begitu istimewa adalah komitmennya untuk melestarikan budaya lokal. Dengan bekerja sama dengan para pengrajin dan seniman lokal, toko ini tidak hanya menghasilkan barang berkualitas tinggi, tetapi juga mendukung mata pencaharian dan keberlanjutan komunitas. Para pengunjung yang membeli barang dari toko ini dapat yakin bahwa mereka turut berkontribusi dalam pelestarian keahlian tradisional yang unik. Dengan membeli dari toko Jemparingan Jogja, para pelanggan tidak hanya mendapatkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga berpartisipasi dalam mendukung ekonomi lokal dan melestarikan warisan budaya yang berharga.

Toko Jemparingan Jogja juga telah menjadi tujuan favorit para wisatawan yang ingin merasakan kekayaan budaya Indonesia secara langsung. Dengan menyediakan pengalaman langsung berupa percobaan memanah dan demonstrasi keterampilan, toko ini menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar pembelian barang. Para pengunjung dapat merasakan keunikan budaya Indonesia dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang keahlian yang diperlukan untuk menguasai seni jemparingan. Dengan demikian, toko Jemparingan Jogja telah menjadi pusat kegiatan budaya yang merangkul semua kalangan, dari penggemar seni hingga wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya lokal.

Dalam menghadapi perkembangan zaman dan pasar global yang semakin kompetitif, toko Jemparingan Jogja tetap teguh dalam menjaga nilai-nilai tradisional sambil mengadopsi teknologi dan inovasi terbaru. Dengan memanfaatkan media sosial dan e-commerce, toko ini berhasil menjangkau pelanggan lebih luas dan memperluas dampaknya dalam melestarikan budaya lokal. Mereka juga berkolaborasi dengan desainer modern untuk menghadirkan busur dan panah dengan desain yang menarik, menggabungkan keindahan tradisional dengan kepraktisan modern.

Dengan demikian, toko Jemparingan Jogja telah menunjukkan betapa pentingnya melestarikan dan menghormati warisan budaya Indonesia. Melalui kombinasi antara kualitas produk, pendekatan edukatif, dan keterlibatan dalam masyarakat lokal, toko ini telah membuktikan bahwa keberlanjutan budaya dapat dicapai melalui sentuhan inovatif dan kolaborasi yang tepat. Sebagai bagian integral dari kota Jogja yang kaya akan seni dan budaya, toko Jemparingan Jogja terus berdiri sebagai penjaga warisan budaya yang tak ternilai harganya. Dengan menarik minat masyarakat lokal dan global, toko ini tidak hanya menjual barang, tetapi juga menyebarkan apresiasi yang lebih luas terhadap kekayaan budaya Indonesia.

**

Baca selengkapnya, KLIk DISINI !

Jemparingan Jogja

Jemparingan Jogja

Dulur-dulur jemparingan jogja LANGENASTRO, tgl 12 Jan 2019 lalu ikut menyemarakkan Gladhen Silaturahmi Jamparingan Jawa Barat, di Kota CIREBON.

KJK

Jemparingan di Cirebon ternyata sudah berkembang sejak 2 tahun lalu. Berawal dari teman2 sekolah pak Agung – LANGENASTRO, sekarang CIREBON sudah bisa mengadakan gladhen, bahkan memiliki pengrajin gendewo / busur jemparingan sendiri.

Jemparingan Bandul Nusantara

Jemparingan Nusantara

- Baik saat Gladhen Hageng Jemparingan Nusantara I maupun yang ke-2 - di alun-alun Wates, Kulon-Progo, Yogyakarta, bandul yg digunakan adalah bandul gula-kelapa (dua warna : merah dan putih)

Bandul, atau biasa juga disebut
wong-wongan, adalah target sasaran yang digunakan dalam gladi (latihan) jemparingan.

# HASIL :

Jemparing / anak-panah bisa mengenati bagian merah / molo, si Penjemparing akan mendapat nilai 3 ; Sedangkan bila mengenai badan / awak yang berwarna putih, mendapat nilai 1.

# Filosofi Jemparingan :

Bagi masyarakat Jawa, Yogyakarta pada khususnya, bandul ini tidak sekedar target yang di gandhul-ke (digantung), lalu bersama-sama dijadikan target sasaran panah.

Orang bisa seenaknya membuat bandul warna-warni ( dan itu sah-sah saja), namun... di kalangan penjemparing, bandul ini disebut WONG-WONGAN atau orang-orangan.

Wong-wongan ini secara filosofi melambangkan EGO pribadi si pemanah.

Jadi, Saat gladhen panahan   (gladhen = latihan bersama; panahan dari kata manah / hati

Gladhen Panahan = yang dilatih bersama-sama adalah manah/ hati),   sebenarnya kita TIDAK BERUSAHA MENGALAHKAN orang lain, melainkan berlatih (bersama) untuk mengalahkan EGO diri sendiri.

# Jemparingan Nusantara :

adalah Forum komunikasi antar komunitas / klub jemparingan yang ada di seluruh Indonesia.

filosofi jemparingan, Jemparingan Nusantara, jemparingan, jemparingan jogja, 

Blogger : Kris - Langenastro |

Atlit panahan-tradisional : sejak Maret 2016  di PERPANI KOTA Yogyakarta.
Asal komunitas : Paseduluran Jemparingan LANGENASTRO -
Bregada Jemparingan Langenastro

Selain aktif dalam olah-raga panahan tradisional dan budaya jemparingan, juga aktif dalam pelatihan / mendampingi khususnya anak-anak PAUD -  SMP untuk belajar manah.jemparingan.

Wisata panahan Jogja -www.Jemparingan.Com

Wisata panahan Jogja 

Yogyakarta memiliki beragam budaya, salah-satunya seni memanah jemparingan Jegulan, khas Kasultanan Jogjakarta.

Memanah dg posisi HORISONTAL, dibidik dg HATI bukan dg dilihat mata, menggunakan busur gendewa Jegulan oleh para Kanjeng abdi-dalem kraton Yogyakarta.

Dulur-dulur Langenastro belajar teknik jemparingan Jegulan, dibawah bimbingan langsung para Kanjeng, di Kagungan Dalem Bangsal Kamandungan kraton Yogyakarta.

Para peserta yg hadir dan turut belajar JEGULAN, tidak hanya datang dari Jogja, namun sampai Solo, Sukoharjo, Pakualaman, dll

Foto bersama Romo Tirun (KRT H. Jatiningrat)

>> Kembali ke AWAL

-

Jemparingan Mataraman di KDB Kemandungan - www.JEMPARINGAN.com

Jemparingan Mataram 

 

Informasi selengkapnya, silahkan kunjungi : www.JEMPARINGAN.Com

Jemparingan Mataraman

Jemparingan Mataraman

Dulur-dulur jemparingan LangenastroJogja mengikuti pelatihan bersama - jemparingan gagrak Mataraman karaton Yogyakarta - panahan ASLI kraton Yogyakarta
.