Filosofi jemparingan
Panahan sangat erat hubungannya dg BUDAYA di kota Yogyakarta. Bahkan kata "PANAHAN" itu sendiri berasal dari kata MANAH (yang artinya: hati).Di kraton Jogja, para abdi-dalem masih RUTIN melestarikan seni panahan JEGULAN - memanah tanpa dibidik dg mata, tapi dg hati - yg merupakan WARISAN peninggalan Sri Sultan HB 1
Dan sekarang Filosofi jemparingan ini diteruskan untuk UMUM - seni JEGULAN, diajarkan oleh para KANJENG untuk dulur-dulur Langenastro dan penjemparing dari kota-kota sekitar, di Kagungan Dalem Bangsal Kamandungan - Kraton Jogjakarta.